Siswa SMA kuliah MAD, keren khan? Pada zaman sekarang, semua pasti sudah tidak asing dengan penggunaan aplikasi-aplikasi di smartphone. Dimana, penggunaan aplikasi seperti Online Shop, On-Demand Transport, hingga aplikasi hiburan seperti Games sudah sangat tinggi peminatnya. Apalagi pada saat pendemi, dimana semua aktivitas dilaksanakan secara daring atau dilakukan melalui jarak jauh. Aplikasi-aplikasi tersebut tentunya dibuat dengan menggunakan suatu program, dengan guna membantu menyelesaikan suatu permasalahan agar menjadi lebih mudah. Contohnya seperti layanan Online Shop yang mampu menjual ataupun membeli suatu barang tanpa bertemu, dan dapat dilakukan secara luas (Global). Ada pula On-Demand Transport yang bekerja dalam bidang pelayanan jasa antar jemput orang maupun barang.
Nah, hal-hal mengenai pengembangan aplikasi inilah yang harus dikenalkan terlebih dulu terhadap masyarakat luas, dimulai dari bangku sekolah. Oleh karena itu, Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya) memberi kesempatan bagi SMA/SMK untuk mengikuti Mata Kuliah Mobile Application Design pada Selasa, 15 Februari 2022. Dalam mata kuliah ini, mereka diharapkan mampu menciptakan, atau mengembangkan suatu aplikasi berbasis Android menggunakan software bernama Android Studio, dengan bahasa pemrograman Java dan Kotlin. Lalu bagaimana dengan Operating System lain? Tenang, tidak perlu membeli smartphone lain, dalam software tersebut dapat dipasangkan Virtual Device agar pengguna dapat dengan mudah menjalankan aplikasi yang sudah dibuat.
Pada awal acara Siswa SMA kuliah MAD, para participant dari SMA maupun Ubaya akan dikenalkan telebih dahulu mengenai apa itu Android Studio. Android Studio sendiri ialah Integrated Development Environment (IDE) resmi, yang umum digunakan oleh pengembang aplikasi Android. Beberapa fitur mengapa Android Studio dipakai dalam mata kuliah ini diantaranya seperti bagian untuk mendesain User Interface baik menggunakan pemrograman ataupun drag and drop, serta Build System yang fleksibel karena didukung oleh Gradle (Program untuk membuat build otomatis).
Ibu Rafina Destiarti Ainul, S.ST., M.T. selaku Dosen pada mata kuliah Mobile Application Design tersebut juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara lain dalam membuat aplikasi Android. Yaitu dengan menggunakan MIT APP Inventor, serta Kodular, dimana kedua cara tersebut berbasis web dengan kelebihannya masing-masing, seperti tampilan awal yang lebih user friendly. Selain itu, penggunaan kedua website tersebut juga lebih mudah tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman lebih lanjut, namun hasil yang dibuat juga tak bisa kompleks, karena ada beberapa kekurangan pada kedua web ini.
Selanjutnya, Ibu Rafina menjelaskan mengenai bagaimana cara memprogram pada Android Studio. Dimana, beliau memberi beberapa dasar pada pemrograman java pada Android Studio yaitu:
- Classes and Objects
- Interfaces
- Listeners
- Packages
- Inner Classes
- Anonymous Inner Classes
- Method Chaining
Yang pertama ada Classes and Objects, classes dapat diartikan sebagai suatu ‘Template’ atau ‘Cetakan’ untuk menciptakan suatu grup bagi objects agar dapat terhubung dengan objects lain. Untuk menghubungkan objects bisa dengan membuat constructor (Perintah bagi objects), atau bisa juga dengan memanggil variabel yang telah dibuat untuk mendeklarasikan objects tersebut. Sedangkan objects sendiri adalah gambaran dari classes itu sendiri, sehingga nantinya mampu mempresentasikan program secara umum. Contohnya seperti classes buah, maka dapat dibuat objects seperti Mangga, Jeruk, Apel, dan lain-lain. Untuk info tambahan, classes juga memiliki beberapa kategori seperti tipe yang dapat dimodifikasi (Access Control Modifier) seperti Private, Public, and Protected. Dan ada juga tipe yang tidak dapat dimodifikasi (Non Access Modifier) seperti Static modifier, Final modifier, and Abstract modifier.
Selanjutnya ada Interface, yang berisi kumpulan dari sub-classes abstract modifier, dimana nantinya akan diimplementasikan oleh sebuah classes, dengan menggunakan implements dalam program. Ada pula Listener yang berfungsi untuk memanggil suatu aksi (event), yang nantinya aksi tersebut akan muncul jika user melakukan sesuatu. Selanjutnya ada juga Packages yang digunakan untuk mencegah terjadinya konflik penamaan, dan mempermudah mencari variable atau kelas. Lalu Inner Class, sama seperti namanya yaitu kelas yang berada dalam suatu kelas. Inner class dibagi menjadi 2, yaitu Regular Class (Digunakan untuk mengakses constructor), dan Anonymous Class (Tanpa mengakses constructor). Yang terakhir ada Method Chaining, yang dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik dimana pengguna dapat memanggil serangkaian metode menggunakan sebuah operator, agar mampu melakukan suatu aktivitas.
Setelah mengenalkan mengenai dasar pemrograman yang digunakan pada Android Studio, Ibu Rafina mengajak seluruh participant untuk membuat sebuah aplikasi Quiz. Dimana aplikasi tersebut nantinya akan memberikan beberapa pertanyaan, dan user akan menjawab TRUE atau FALSE. Langkah pertama dalam pembuatan aplikasi tersebut tentunya dimulai dari membuat sebuah Project baru. Selanjutnya baru mendesain aplikasinya dengan masuk pada bagian XML. Pada bagian XML tersebut, ada 2 cara pembuatan yaitu dengan pemrograman (Code) atau bisa juga dengan Design yang lebih mudah cara pembuatannya, tinggal drag n drop, lalu mengedit isi desain sesuai yang diinginkan.
Dalam desain User Interface pada XML, hal yang perlu diperhatikan ialah penggunaan Layout yang mengacu pada tata letak komponen. Selanjutnya baru ditambah dengan Text, Image, Button, dan komponen lainnya. Komponen tersebut juga bisa didesain sesuai dengan kreatifitas masing-masing, seperti posisi dan ukuran teks, ukuran gambar, hingga pewarnaan tulisan ataupun latar belakangnya. Pada desain Android Studio juga menggunakan pemrograman dengan cara yang sedikit berbeda, bukan drag n drop melainkan mengetik sendiri komponen apa yang akan dipakai beserta tampilan dan ciri khususnya.
Lalu seperti yang sudah dijelaskan, cara untuk mengintegrasikan semua object ialah membuat suatu class dalam sebuah aplikasi. Pada aplikasi ini, terdiri dari beberapa class yaitu Question.java serta MainActivity.java, dimana kedua class tersebut berisi program untuk aplikasinya, seperti soal, beserta jawaban, hingga poin penilaiannya. Dari program tersebut, terbentuklah suatu aplikasi tanya jawab sederhana yang simple dan mudah dibuat.
Dan tiba penghujung dari kelas Mobile Application Design, dengan sesi tanya jawab bagi seluruh participant untuk keseluruhan materi pada sesi kelas, beserta dokumentasi bersama baik mahasiswa maupun siswa kunjungan. Kelas ini pun dapat dikatakan sangat menarik, dengan kriteria sampainya pembelajaran mengenai Pembuatan Aplikasi berbasis Android. Jika berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembuatan aplikasi berbasis android lainnya yang tak kalah menarik, atau sekolah kalian juga ingin ikutan acara Siswa SMA Kuliah MAD dapat menghubungi WA Contact Person yang tersedia.