Pelatihan Android Pemula: Block Code Programming
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi semakin hari semakin canggih, dapat dilihat dari banyaknya pengguna gawai, atau yang biasanya dikenal sebagai smartphone. Android sebagai salah satu sistem operasi pada smartphone menjadi sangat dikenal, apalagi kelebihannya yang mudah digunakan, dan juga sifatnya yang fleksibel. Oleh karena itu, banyak sekali aplikasi yang dapat disandingkan dengan sistem operasi ini. Hal tersebut yang menjadi latar belakang Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya), untuk menarik minat siswa-siswi SMK di seluruh Jawa Timur dalam pembuatan suatu aplikasi berbasis android. Pelatihan Android Pemula yang diadakan pada Senin, 2 Desember 2021 kemarin menghadirkan pembicara yang ahli dalam pemrograman dan desain aplikasi, yaitu Ibu Rafina Destiarti Ainul, S.ST., M.T. Beliau telah berkecimpung dalam dunia pemrograman dan desain aplikasi kurang lebih selama 4 tahun, dan juga dipercaya menjadi dosen Teknik Elektro Peminatan Wireless Communications di Universitas Surabaya.
Pada awal pelatihan, tentunya dimulai dengan pengenalan mengenai apa itu Android dan MIT App Inventor sebagai materi dasar pembuatan aplikasi. Pertama membahas tentang android yang bisa dikatakan sebagai suatu sistem operasi pada perangkat seluler, yang dihasilkan dari modifikasi Linux dan perangkat lunak lainnya. Sistem ini dirancang untuk perangkat seluler dengan layar sentuh, seperti smartphone. Selanjutnya MIT App Inventor, mengapa menggunakan MIT App Inventor sebagai pembuatan aplikasi pada android? App Inventor sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah platform open source dengan basis website, dan digunakan untuk memudahkan pembuatan suatu aplikasi, tanpa pemahaman pemrograman. Pemrograman yang dipakai berbasis Block Code, dimana hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari App Inventor itu. Penggunanya juga dapat mendesain aplikasi menggunakan berbagai macam fitur dan alat yang telah disediakan, serta server yang dapat menyimpan data berkas dari aplikasi yang telah dibuat.
Setelah materi dasar tersebut, peserta ditunjukkan bagaimana proses pembuatan aplikasi sederhana. Ibu Rafina selaku pembicara pelatihan mempraktikkan pembuatan aplikasi yang ditujukan sebagai hiburan, dengan nama “Catch Fish Game Application”. Beliau memulai dengan mengakses laman web dari App Inventor, lalu login menggunakan e-mail dan meng-install aplikasi MIT AI2 Companion sebagai perantara pemasangan aplikasi yang akan dibuat ke smartphone. Selanjutnya, peserta juga diarahkan dengan langkah awal pembuatan aplikasi, dengan mengatur desain sebagai user interface, dan memasukkan media yang akan dipakai nantinya. Contohnya ialah memasukkan gambar, label teks, hingga audio yang akan dipakai dalam aplikasi tersebut. Itulah langkah-langkah awal untuk membuat suatu aplikasi secara mudah, dan sederhana.
Setelah proses awal diselesaikan, maka selanjutnya peserta diarahkan menuju tempat pemrograman. Disinilah poin yang membuat MIT App Inventor digunakan sebagai media pembelajaran bagi pemula, dikarenakan mudahnya pemrograman yang menggunakan sistem blok. Hal itu membuat daya tarik dalam pemrograman meningkat, serta dinilai mampu meningkatkan kreativitas penggunanya. Hanya dengan cara Drag and Drop, peserta mampu membuat susunan program yang dapat menjalankan suatu aplikasi sederhana. Salah satu contoh program yang digunakan ialah mendeklarasikan seluruh media yang digunakan, seperti ikan sebagai mangsa, dan ada pula ikan yang berperan sebagai predator. Setelah itu membuat ikan yang akan dimangsa bergerak bebas di seluruh layar, serta membuat ikan predator bergerak sesuai arah jari pemainnya. Dilanjutkan lagi dengan pembuatan sistem poin yang akan terus bertambah, jika ikan predator telah memakan ikan lainnya, dan diakhiri dengan kemenangan yaitu memakan semua ikan yang ada.
Selanjutnya, kita buat aplikasinya dalam bentuk QR Code, ataupun dalam format aplikasi langsung yang nantinya dapat di-install di smartphone. Peserta pelatihan kali ini dianjurkan menggunakan QR Code, dan memindainya dengan MIT AI2 Companion, agar bisa langsung dipasang di perangkat seluler manapun. Jika sudah selesai ter-install, aplikasi bisa dijalankan dan bisa dikatakan selesai. Itulah seluruh proses, dan juga inti pelatihan yang diadakan oleh Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya) kepada seluruh siswa-siswi SMK selaku peserta pelatihan. Lalu pelatihan diakhiri dengan beberapa peserta yang menunjukkan hasilnya, serta dokumentasi bersama. Itulah seluruh isi dari Pelatihan Android Pemula kali ini, apakah nantinya diadakan pelatihan bagi seluruh pelajar di Indonesia? Kita nantikan bersama. Atau sekolah kalian membutuhkan pelatihan serupa, silakan kontak WA yang bisa anda dapatkan di website ini.
