Setiap mahasiswa Teknik Elektro UBAYA memilih satu bidang peminatan yang ingin di tekuni, mulai dari Intelligent Robotics (IR), Wireless Communications (WiComm), dan Biomedical Engineering (BE). Nah, karena masih berada di awal perkuliahan, maka sebagai mahasiswa Teknik Elektro Semester 1 pasti akan menjalankan perkuliahan yang mempelajari beberapa mata kuliah dasar. Salah satunya adalah mata kuliah Pengantar Teknik Elektro (PTE). Kedengarannya basic sekali bukan di MK Pengantar Teknik Elektro UBAYA? bagi sebagian mahasiswa, menjalani mata kuliah ini terasa sangat familiar, karena di semester ini mahasiswa akan mengulang kembali materi kelistrikan yang pernah dipelajari selama SMA/SMK. Bedanya, materi akan dipelajari dengan lebih kompleks, dan begitu banyak praktik lab tentunya.
Mata kuliah Pengantar Teknik Elektro merupakan mata kuliah yang dirancang untuk membekali peserta kuliah dengan pengetahuan dasar di bidang elektronika secara umum. Pada Senin, 29 Agustus 2022 mahasiswa memulai perkuliahan hari pertama di Semester 1 dengan mengikuti kelas Pengantar Teknik Elektro UBAYA. Sebagai intro, Dosen pengampu mata kuliah PTE, Bapak Susilo Wibowo, S.T., M.Eng., menjelaskan beberapa ketentuan terkait perkuliahan PTE selama satu semester. Perkuliahan PTE berlangsung sebanyak 3 kali dalam seminggu, karena itu Beliau dibantu oleh kak Irzal selaku Asisten Dosen sebagai pembimbing yang bertugas mengkoordinasi mahasiswa saat melakukan praktikum dan test laboratorium di Lab. Elka TC 3.1.
Minggu pertama sampai minggu ke-14 dalam perkuliahan, mahasiswa mempelajari tentang komponen-komponen elektronika, simbol, alat ukur, dan perangkat lunak yang dipakai di dunia elektronika, mempelajari cara mengoperasikan peralatan-peralatan pengukuran, mempelajari perkembangan teknologi, dasar-dasar analisis rangkaian elektronika, standar-standar yang berlaku di dunia industri elektronika. Seusai tujuh minggu pertama, mahasiswa akan diuji kemampuannya baik secara teori maupun praktik dengan mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) yang berlangsung selama 2 minggu.
Memasuki minggu ke-14 dalam Semester tepatnya pada Senin, 12 Desember 2022, mahasiswa dihadapkan dengan minggu akhir semester. Sebagai proyek akhir mata kuliah PTE, mahasiswa dilatih untuk membuat suatu rangkaian sederhana guna mempraktikkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan. Dalam proyek ini, masing-masing mahasiswa wajib menyiapkan rangkaian skematik sebuah sistem elektronik yang berbeda, dimana dari rangkaian tersebut nantinya akan membentuk fungsi tertentu. Ada beberapa ketentuan utama dalam pemilihan rangkaian skematiknya readers, yaitu mahasiswa wajib memilih rangkaian dengan minimal kaki komponennya adalah 40 baik komponennya merupakan kombinasi dari resistor, kapasitor, LED, transistor, dan semacamnya. Ketentuan kedua, beberapa komponen dalam rangkaian boleh sama asalkan tidak sama secara pengerjaan atau sistematisnya. Ketentuan yang terakhir tidak kalah penting nih, yakni rangkaian yang dipilih telah disetujui oleh Bapak Susilo sebagai dosen MK. Ada yang membuat rangkaian piano, papan skor, flip-flop, dan masih banyak rangkaian sederhana lainnya yang telah dikonfirmasi oleh Bapak Susilo Wibowo.
Proyek ini menguji beberapa indikator yang akan dinilai. Yang pertama adalah kemampuan mahasiswa dalam menggunakan software elektronika yang digunakan untuk membuat sebuah desain skematik hingga layout dari sebuah PCB yaitu aplikasi diptrace. Penilaian dari skematik dan PCB Layout pada aplikasi diptrace yang dibuat, dilihat dari susunan dan kesesuaian komponen-komponennya. Jadi selain mengasah kemampuan dalam merangkai komponen, mahasiswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuannya untuk menjadi seorang designer di saat yang bersamaan karena mahasiswa harus memperhatikan ketepatan komposisi, proporsi, seni dan kerapihan dari rangkaian yang mereka hasilkan. Sangat menarik bukan???
Adapun indikator penilaian yang kedua adalah hasil solderan komponen pada PCB Layout yang sudah dicetak, sesuai dengan tata letak komponen yang dibuat. Sebelumnya para mahasiswa telah mendapat pengenalan tentang peralatan-peralatan yang digunakan serta teknik menyolder, selama 4 kali pertemuan dari minggu ke-12 dan ke-14. Jadi mahasiswa dilatih secara efektif dan saksama agar bisa menyolder dengan benar.
Indikator penilaian yang terakhir adalah rangkaian skematik sederhana yang telah dirangkai pada papan PCB, dapat beroperasi sesuai fungsinya. Agar dapat memastikan rangkaian sudah benar dan dapat beroperasi sesuai fungsinya setelah PCB dicetak lalu komponen disolder, alangkah baiknya mahasiswa melakukan uji coba rangkaian skematik sederhananya dengan merangkai komponen-komponen tersebut pada project board terlebih dahulu seperti yang dilakukan salah seorang mahasiswa pada rangkaian Power Meter yang dibuatnya.
Jika semua komponen terpasang dan penyolderan sudah selesai dan setiap mahasiswa telah memastikan rangkaiannya dapat berfungsi, maka selanjutnya mahasiswa dapat melakukan pengujian dengan memberikan tegangan pada rangkaian utama. Jika rangkaian sudah mendapatkan supply tegangan dan tidak terjadi short selanjutnya mahasiswa bertugas memasukan program kedalam IC mikrokontroler, agar rangkaian sederhana yang dihasilkan para mahasiswa berjalan sesuai program yang diinginkan. Jika demikian, Proyek UAS mahasiswa dianggap berhasil.
Ternyata perkuliahannya tidak sesulit yang dibayangkan ya readers?? Begitu banyak pengalaman bahkan pengetahuan baru di Teknik Elektro UBAYA. Pasti di antara kalian ada yang familiar nih sama perangkat-perangkat yang sudah disebutkan di atas. Ada yang pernah menyolder komponen? Ataukah mungkin ada yang sudah berpengalaman membuat rangkaian sederhana dan berhasil? Jika iya, kalian itu Sugoi alias keren banget!! Sekarang, misalnya para readers juga terlibat dalam proyek akhir semester seperti ini, rangkaian unik dan menarik apa yang ingin kalian buat? Atau mau menyarankan ide rangkaian untuk proyek UAS untuk teman-teman mahasiswa? Sangat mudah ya guys, jangan ragu jangan sungkan! Kalian dapat menghubungi Contact Person yang tersedia… come on and talk with us, see you guys!!!
Contributor: Elisabet Maya Putri, Biomedical Engineering 2022