Tidak Meninggalkan Budaya Juara teusian 01/09/2024

Tidak Meninggalkan Budaya Juara

Siapa bilang coding itu membosankan? Bagi Alim Nova Dianto dan Johana Ongko, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Surabaya angkatan 2022, coding adalah petualangan seru yang menggabungkan teknologi dan ketangguhan mental! Dengan membawa nama almamater, Alim dan Johana berhasil meraih Juara 2 dalam lomba Hackathon di Universitas Kristen Petra, membuktikan bahwa mahasiswa Teknik Elektro UBAYA memang punya daya juang luar biasa dan siap bersaing di tingkat manapun. Tidak Meninggalkan Budaya Juara.

Tidak Meninggalkan Budaya Juara

Pada hari pertama, Alim dan Johana langsung disambut dengan tantangan utama: live coding selama tujuh jam! Dengan waktu yang begitu terbatas, mereka harus memecahkan kasus khusus yang diberikan oleh panitia, sebuah simulasi PLC menggunakan perangkat lunak canggih ctrlX dari Bosch Rexroth. Dalam sesi ini, tak hanya kecepatan yang diandalkan, tetapi juga ketepatan, ketelitian, dan kemampuan analitis dalam merancang sistem yang efisien.

Namun, tantangan tidak berhenti sampai di situ. Selain memprogram PLC, mereka juga harus mengintegrasikan sistem monitoring yang mudah diakses melalui platform visualisasi data, Node-RED. Dengan platform ini, Alim dan Johana mengembangkan antarmuka monitoring yang tidak hanya fungsional, tetapi juga user-friendly dan efektif, memungkinkan data tampil secara real-time dengan jelas. Mereka mencurahkan seluruh kemampuan mereka untuk menyatukan coding yang presisi dengan sistem monitoring yang intuitif, menunjukkan kolaborasi dan keselarasan yang luar biasa sebagai tim.

Tidak Meninggalkan Budaya JuaraTidak Meninggalkan Budaya Juara

Selama tujuh jam intens itu, Alim dan Johana terus bertukar ide, menghadapi tantangan satu demi satu, serta menemukan solusi untuk setiap masalah yang muncul. Keuletan dan kemampuan problem-solving yang mereka asah di bangku kuliah benar-benar diuji di sini. Usaha keras mereka membuahkan hasil, dengan sebuah proyek yang siap dipresentasikan kepada para juri di hari kedua.

Hari kedua tiba, dan giliran mereka untuk membuktikan bahwa hasil kerja keras mereka pantas mendapat tempat di podium juara. Dengan percaya diri, Alim dan Johana mempresentasikan solusi yang telah mereka rancang di hadapan para juri dan peserta lain. Mereka menjelaskan proses yang mereka lalui, tantangan teknis yang mereka hadapi, serta keunggulan dari pendekatan yang mereka gunakan. Setiap langkah dijelaskan dengan cermat, membuat para juri terkesan dengan ketelitian dan pemahaman mendalam mereka terhadap proyek ini. Dukungan visual dan penjelasan teknis mereka membuat proyek ini tampak lebih hidup, dan inovasi mereka diapresiasi oleh para juri.

Kerja keras, kreativitas, dan kerja sama yang luar biasa akhirnya membawa Alim dan Johana menduduki posisi Juara 2! Prestasi ini tak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi mereka, tetapi juga bagi seluruh keluarga besar Teknik Elektro UBAYA, yang selalu mendorong mahasiswa untuk unggul dalam kompetisi dan menciptakan karya inovatif.

Pencapaian Alim dan Johana di ajang Haxathon ini membuktikan bahwa mahasiswa Teknik Elektro UBAYA tak hanya jago teori, tapi juga siap beraksi dalam situasi nyata. Prestasi ini juga mencerminkan kualitas pendidikan yang diberikan oleh Teknik Elektro UBAYA, yang senantiasa membekali mahasiswanya dengan keahlian praktis dan inovatif. Tidak Meninggalkan Budaya Juara Tidak Meninggalkan Budaya Juara.

%d bloggers like this: