Mimpi menempuh pendidikan tinggi di luar negeri sering kali diiringi dengan tantangan dan persiapan yang tidak sedikit. Namun, bagi Irzal Zaini, alumni Teknik Elektro Universitas Surabaya (UBAYA) angkatan 2019, mimpi tersebut menjadi kenyataan melalui Global Korean Scholarship (GKS). Beasiswa bergengsi ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari seluruh dunia untuk menimba ilmu di Korea Selatan. Dalam artikel ini, kita akan menggali kisah inspiratif Irzal yang penuh perjuangan dan tekad, hingga akhirnya berhasil meraih beasiswa ini dan siap memulai studi masternya di Kookmin University. Beasiswa S2 Luar Negeri.
Irzal Zaini pertama kali mendengar tentang beasiswa GKS dari Kepala Jurusan Teknik Elektro, Bapak Susilo waktu itu, yang menerima email dari seorang profesor di Kookmin University. Profesor tersebut sedang mencari mahasiswa pascasarjana untuk bergabung dalam proyek penelitiannya. Berkat jalur undangan ini, Irzal tidak perlu mengikuti seleksi melalui kedutaan, seperti pendaftar GKS pada umumnya.
Program GKS mencakup satu tahun kelas bahasa Korea dan dua tahun kuliah master. Untuk bisa melanjutkan ke tahap kuliah master, peserta harus lulus ujian TOPIK level 3 (intermediate). Irzal mengakui bahwa grammar bahasa Korea sangat menantang, sehingga sebelum berangkat ke Korea, ia mengikuti les bahasa Korea selama satu bulan untuk memahami dasar-dasarnya. Selain itu, persiapan dokumen seperti ijazah yang diterjemahkan juga menjadi bagian penting dari proses ini.
Proses seleksi Beasiswa S2 Luar Negeri ini melibatkan wawancara langsung dengan profesor melalui Zoom selama sekitar 15 menit dalam bahasa Inggris. Irzal diminta untuk menjelaskan skripsinya dan beberapa teori telekomunikasi yang relevan dengan proyek profesor tersebut. Menurutnya, sangat penting untuk memahami materi kuliah dan skripsi dengan baik, serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Pengalaman di luar kuliah, seperti menjadi student employee atau asisten dosen, juga sangat membantu saat wawancara.
Kampus di Korea akan mengecek nilai akademis, skripsi, dan pengetahuan yang dapat dijelaskan secara lisan. Biasanya, kebutuhan akan mahasiswa dengan spesialisasi tertentu akan tergantung pada proyek yang sedang dikerjakan di lab terkait. Proses seleksi ini memakan waktu sekitar tiga bulan, dari awal Juni hingga tahap final.
Manfaat dari beasiswa ini termasuk tiket pesawat sekali jalan, uang saku sebesar 1 juta won saat kelas bahasa, dan 1,2 juta won saat program master. Meskipun awalnya ragu dengan kemampuannya sendiri, Irzal merasa kerja keras selama kuliah membuahkan hasil yang memuaskan. Dia juga menyarankan agar yang tertarik dengan GKS mempelajari bahasa Korea sejak dini karena tantangan bahasa yang cukup besar.
Kisah Irzal Zaini adalah bukti nyata bahwa impian untuk melanjutkan studi ke luar negeri bisa tercapai dengan tekad, persiapan, dan kerja keras. Pengalaman ini menunjukkan bahwa pendidikan di Teknik Elektro Ubaya bukan hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membuka peluang untuk meraih beasiswa internasional dan mengembangkan karier di kancah global.
Bagi kalian yang memiliki ambisi besar dan ingin mengejar pendidikan berkualitas dengan kesempatan beasiswa yang luas, Teknik Elektro UBAYA adalah pilihan yang tepat. Di sini, kalian akan mendapatkan dukungan penuh dari dosen-dosen berpengalaman dan jaringan alumni yang siap membantu. Jadilah bagian dari komunitas yang dinamis dan inovatif. Daftarlah sekarang di Teknik Elektro Universitas Surabaya, dan mulailah perjalanan kalian menuju masa depan yang cemerlang dan penuh prestasi!