Desain Produk Elektronik 2025 menggambarkan inovasi-inovasi terbaru yang dikembangkan oleh mahasiswa untuk menghadirkan solusi teknologi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mata kuliah Desain Produk Elektronik (DPE) bukan hanya mengajarkan teori, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk menciptakan produk nyata yang menjawab tantangan masyarakat. Dalam pengembangan ide-ide ini, mahasiswa tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga terinspirasi oleh 17 SDGs Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), yang mencakup berbagai isu global seperti kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan. Di bawah bimbingan dosen-dosen berpengalaman, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, khususnya yang memilih peminatan Intelligent Robotics, berperan aktif mengembangkan berbagai perangkat cerdas, seperti sistem deteksi gas dan alat-alat kesehatan pintar, yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Salah satu inovasi menarik yang sedang dikembangkan adalah Gastor, sebuah alat pendeteksi gas LPG dan PGN yang secara otomatis mendeteksi kebocoran gas.Cara kerja adalah alat ini langsung mengaktifkan exhaust fan saat sensor mendeteksi kadar ags yang berlebih didalam ruangan untuk membuang udara tercemar ke atap, sehingga mencegah terjadinya akumulasi gas yang bisa menyebabkan kebakaran atau ledakan. Dengan menggunakan sensor gas MQ-5 dan mikrokontroler ESP32, Gastor telah diuji coba pada prototipe skala dapur rumah tangga, dan diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keamanan di rumah dengan sistem smart home. Produk ini sangat relevan dengan SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan), karena dengan mengurangi risiko kebakaran akibat kebocoran gas, Gastor berkontribusi pada terciptanya lingkungan hidup yang lebih aman dan nyaman.
Selain itu, ada juga proyek GerDMatrix, alat pendeteksi penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Menggunakan teknologi sensor suhu dan getaran, GerDMatrix dapat mendeteksi gejala awal GERD secara real-time, memberikan peringatan kepada pengguna melalui aplikasi smartphone. Alat ini dirancang untuk mempermudah pemantauan kesehatan secara mandiri dan memungkinkan tindakan pencegahan sebelum GERD berkembang lebih lanjut. Inovasi ini berfokus pada SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), yang bertujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua orang. GerDMatrix merupakan langkah maju dalam pemantauan kesehatan pribadi yang dapat dilakukan secara mandiri dengan alat yang terjangkau dan mudah digunakan.
Proyek lainnya yang juga menarik perhatian adalah HippoWare, alat yang dirancang untuk mendeteksi hipotermia. Alat ini sangat bermanfaat dalam situasi darurat, seperti pada petugas medis lapangan atau pendaki gunung, yang sering terpapar cuaca dingin ekstrem. HippoWare bekerja dengan memantau suhu tubuh dan memberi peringatan saat suhu tubuh turun ke tingkat berbahaya, memungkinkan penanganan cepat sebelum kondisi memburuk. Alat ini juga berkontribusi pada SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) karena dapat membantu mencegah kerusakan tubuh yang serius akibat hipotermia, terutama dalam kondisi ekstrem dan tidak terduga.
Tidak kalah menarik, ada B3Cool, alat yang dipasang pada helm untuk mendinginkan kepala pengendara motor saat cuaca panas. Menggunakan teknologi pendingin mini berbasis Peltier, B3Cool dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara motor di negara tropis seperti Indonesia, yang sering menghadapi cuaca panas yang sangat extreme. Dengan sistem yang hemat energi, alat ini terbukti efektif menurunkan suhu helm dalam waktu singkat, meningkatkan kenyamanan dan konsentrasi berkendara. B3Cool tidak hanya menciptakan kenyamanan tetapi juga mendukung SDG 13 (Perubahan Iklim), dengan memberikan solusi praktis untuk mengurangi dampak panas ekstrem yang dapat membahayakan kesehatan pengendara.
Melalui mata kuliah Desain Produk Elektronik 2025, mahasiswa tidak hanya diajarkan cara mendesain produk yang fungsional, tetapi juga harus memperhatikan aspek estetika, ergonomi, dan keberlanjutan. Proyek-proyek ini telah dipresentasikan dalam pameran internal dan akan bersaing di kompetisi nasional, serta berpotensi masuk dalam inkubasi startup teknologi kampus. Dengan pendekatan berbasis SDG, para mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan produk yang tidak hanya inovatif tetapi juga memiliki dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Jika Anda tertarik untuk mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa mengubah dunia, maka Program Studi Teknik Elektro adalah pilihan yang tepat. Terutama di peminatan Intelligent Robotics, Anda akan belajar merancang dan mengembangkan robot cerdas yang dapat digunakan dalam berbagai sektor, seperti otomatisasi industri dan teknologi kesehatan. Di peminatan ini, Anda akan mengintegrasikan kecerdasan buatan, sensor, dan aktuator untuk menciptakan solusi robotik yang cerdas dan mandiri. Dengan kemampuan untuk merancang robot yang dapat bekerja dalam berbagai kondisi dan membantu menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, Anda akan mendapatkan pengalaman berharga yang akan mempersiapkan Anda untuk menghadapi tantangan di dunia profesional. Bergabunglah dengan kami di Program Studi Teknik Elektro Universitas Surabaya, dan jadilah bagian dari perjalanan yang menyenangkan.