AI untuk Biomedical Engineering teusian 10/04/2024

AI untuk Biomedical Engineering

Dalam gelombang inovasi yang terus menggulung dunia biomedis, sebuah terobosan memancar, menjanjikan harapan baru bagi mereka yang telah mengalami kehilangan anggota tubuhnya. Dengan menyatukan kecerdasan buatan dan teknologi prostetik, mahasiswa Teknik Elektro telah menciptakan langkah besar dalam mewujudkan sistem kontrol tangan prostetik yang luar biasa untuk Tugas Akhir. AI untuk Biomedical Engineering. Mari kita telusuri perjalanan penciptaan ini, yang tidak hanya merintis jalan menuju kemandirian, tetapi juga memperlihatkan potensi nyata untuk memulihkan mobilitas manusia yang sempat terengah-engah.

Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sebuah sistem kontrol tangan prostetik yang memanfaatkan sinyal EMG (Elektromiografi) sebagai input utama. Menggunakan teknologi machine learning, sistem ini belajar memahami sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh otot-otot, memungkinkan pengguna untuk mengendalikan prostesis tangan mereka dengan lebih alami dan intuitif.

Bagaimana cara kerjanya? Sensor EMG, seperti MyoWare Muscle sensor, menjadi jembatan antara pengguna dan prostesis. Ketika pengguna memikirkan gerakan tertentu, sensor ini merekam sinyal-sinyal dari otot-otot mereka. Sinyal-sinyal ini kemudian dianalisis oleh sistem machine learning, yang mempelajari pola-pola dan hubungan antara sinyal EMG dan gerakan tangan yang diinginkan.

AI untuk Biomedical Engineering

Sistem ini mampu memprediksi dengan akurat lima digit yang merepresentasikan setiap jari tangan, dengan nilai 0 menandakan posisi netral dan nilai 1 menandakan posisi menekuk. Sebagai contoh, jika digit pertama adalah 0 dan digit terakhir adalah 1, itu berarti jari terakhir dalam posisi menekuk. Pentingnya sistem ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan kemandirian kepada para amputee. Dengan prostesis yang dapat dikontrol dengan mudah dan akurat, para pengguna dapat kembali melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar dan nyaman. Meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem ini berhasil memprediksi 13 dari 19 gerakan tangan dengan baik, meskipun dengan sedikit keterlambatan waktu sekitar 2-5 detik.

AI untuk Biomedical Engineering

Harapan dari pengembangan sistem ini sangatlah besar. Kami berharap bahwa dengan adanya teknologi ini, para amputee akan mendapatkan kembali kebebasan dan kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun desain tangan prostetik ini diambil dari sumber terbuka dan belum diuji coba pada amputee, potensi untuk mengubah hidup jutaan orang sangatlah besar. Inilah awal dari perjalanan menuju masa depan yang lebih inklusif dan berempati, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani kehidupan tanpa batasan fisik.

Apakah Anda bersemangat untuk berada di garis depan inovasi teknologi? AI untuk Biomedical Engineering salah satunya? Apakah Anda bercita-cita menjadi bagian dari penelitian yang mengubah hidup? Tidak perlu mencari lagi, karena program Teknik Elektro di Universitas Surabaya adalah tempatnya! Mulailah perjalanan penemuan dan inovasi, di mana Anda akan memiliki kesempatan untuk menjelajahi teknologi-teknologi mutakhir seperti AI, machine learning, dan teknologi biomedis. Jurusan dinamis kami dan fasilitas terkini menyediakan lingkungan yang sempurna untuk menumbuhkan bakat Anda dan melepaskan potensi Anda. Bergabunglah dengan kami dalam membentuk masa depan teknologi dan memberikan dampak yang berarti pada masyarakat. Bersama-sama, mari kita dorong batas-batas yang mungkin dalam bidang Biomedical Engineering. Daftarlah di Universitas Surabaya sekarang juga dan menjadi bagian dari revolusi!

%d bloggers like this: