Pada hari Senin hingga Rabu, tanggal 23 – 25 Juni 2025, Futuretech Robotics Competition (FOTEC v2.0) kembali dilaksanakan dengan penuh semangat membara dan keterlibatan yang luar biasa. Keseruan FOTEC v2.0 terasa sejak hari pertama, menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan yang menyatukan para peserta dari berbagai latar belakang sekolah yang berbeda-beda. Acara ini menjadi salah satu kegiatan unggulan yang rutin dinantikan oleh para pelajar di bidang robotika, karena tidak hanya memberikan ruang kompetisi, tetapi juga memberikan pengalaman eksplorasi dan inspirasi dalam pengembangan robotika. Program Studi Teknik Elektro Universitas Surabaya (UBAYA) menyelenggarakan acara tahunan ini sebagai wadah kompetisi bagi siswa SMA dan SMK yang memiliki minat di bidang robotika. FOTEC v2.0 menghadirkan tiga kategori lomba yang menantang dan seru: Line Tracer Microcontroller (LTM), Line Tracer Analog (LTA), dan Sumo 1kg. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Universitas Surabaya (UBAYA), Gedung Fakultas Teknobio (FTB), di lantai enam (6).
Sejak pagi hari, suasana Universitas Surabaya (UBAYA), Gedung Fakultas Teknobio (FTB), di lantai enam (6) dipenuhi dengan semangat kompetitif para peserta yang datang dari berbagai luar kota. Masing – masing tim (satu tim maksimal empat orang) membawa karya terbaik mereka, hasil dari persiapan berbulan-bulan dan bimbingan dari guru maupun mentor. Tidak sedikit peserta yang datang dengan rasa gugup, akan tetapi semangat untuk menunjukkan hasil kerja keras mereka mampu mengalahkan rasa cemas itu. Lomba ini tidak hanya menguji kemampuan teknis para peserta, tetapi juga kreativitas, strategi, dan kemampuan problem solving secara real-time. Kegiatan ini pun menjadi momen berharga yang membuka ruang apresiasi bagi pelajar atas usaha mereka dalam menerapkan keterampilan teknis dan strategi dalam kompetisi robotika secara langsung.
Kategori Line Tracer Microcontroller (LTM) menguji kemampuan peserta dalam menggabungkan aspek perangkat keras dengan perangkat lunak. Dengan menggunakan platform seperti Arduino, peserta harus memprogram robot agar dapat membaca sensor dan mengambil keputusan yang tepat. Kategori lomba robotika ini sangat menantang karena memerlukan pemahaman logika pemrograman dan bagaimana sensor bekerja secara real-time. Dalam lomba ini menggunakan sistem time attack, dimana robot yang mampu melewati garis finish dan tercepat sebelum waktu 3 menit maka tim tersebut dinyatakan menang. Peserta juga dapat belajar mengoptimalkan kode agar robot bisa bergerak dengan presisi dan efisiensi. Kategori ini menjadi salah satu yang paling menarik perhatian karena menampilkan inovasi dan efisiensi algoritma dari masing-masing tim.
Selanjutnya adalah kategori Line Tracer Analog (LTA). Line Tracer Analog (LTA) tidak jauh dengan Line Tracer Microcontroller (LTM). Bedanya adalah kategori Line Tracer Analog (LTA) tidak menggunakan logika pemrograman. Peserta ditantang untuk membuat robot yang dapat mengikuti garis-garis yang telah dibuat oleh panitia FOTEC dengan menggunakan rangkaian logika analog. Robot harus mampu menavigasi jalur dengan cepat dan akurat tanpa bantuan pemrograman digital. Kedua robot peserta akan berbalapan dari garis strart hingga garis finish. Sebelum pertandingan dimulai, peserta akan diberi waktu 5 menit untuk mencoba-coba robot sudah sesuai atau belum. Sistem pertandingan ini menggunakan sistem gugur, dimana setiap pertandingan terdapat tiga ronde. Setiap peserta harus mendapatkan poin terbanyak dalam satu pertandingan dan peserta yang mendapatkan banyak poin akan dinyatakan menang. Dalam prosesnya, peserta juga dapat memahami logika dasar elektronika dan bagaimana mengatur respon robot terhadap perubahan jalur. Tantangan ini mengasah kemampuan mereka dalam merancang rangkaian, serta memperbaiki kesalahan secara langsung di lapangan, dan strategi mereka supaya robot tersebut dapat mencapai finish pertama. Keseruan FOTEC v2.0 banget khan…
Sementara itu, kategori Sumo 1kg mempertemukan antara robot-robot yang kuat dan tangguh dalam pertarungan adu strategi dan kekuatan. Setiap robot akan mendorong dengan robot lain sehingga lawan robot keluar dari arena sumo dalam waktu 3 menit dengan menggunakan remote control boleh melalui HP (Handphone) atau remote bekas, tanpa melanggar beberapa spesifikasi robot yang telah ditentukan oleh panitia FOTEC. Dalam satu pertandingan terdapat tiga ronde, dimana peserta yang mendapatkan poin terbanyak dalam satu pertandingan akan dinyatakan menang dan bisa lanjut ke babak selanjutnya. Lomba ini tidak hanya membuat suasana tegang, melainkan membuat suasana yang menyenangkan karena memadukan kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan strategi agar bisa memenangkan lomba. Peserta harus merancang robot yang tidak hanya kuat, tetapi juga gesit dan mampu membaca gerak lawan dengan cepat. Dalam pertandingan, reaksi spontan dan kemampuan adaptasi menjadi kunci keberhasilan. Hal ini menjadikan kategori sumo sebagai ajang perlombaan yang dapat menarik perhatian penonton.
Acara FOTEC v2.0 ini menjadi sarana yang sangat penting untuk memperkenalkan dunia Teknik Elektro kepada generasi muda secara langsung, dengan menunjukkan bahwa membangun dan berlomba menggunakan robot bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Melalui keseruan FOTEC v2.0 ini, Universitas Surabaya terutama bagian Program Studi Teknik Elektro mengharapkan dapat bertumbuh terus dengan semangat inovasi dan kolaborasi antar pelajar, serta membuka wawasan mereka terhadap peluang dan tantangan di bidang teknologi. Dalam kompetisi ini membuktikan bahwa setiap anak SMA atau SMK memiliki potensi yang sangat besar untuk membuat atau mengembangkan robot-robot dalam bidang robotika dan teknologi digital untuk kedepannya. Kini, Teknik Elektro Universitas Surabaya (UBAYA) membuka jalur spesialisasi Intelligent Robotics bagi para pelajar SMA dan SMK yang memiliki minat dalam bidang robotika, seperti pembuatan Line Tracer Microcontroller (LTM), Line Tracer Analog (LTA), dan Sumo 1 kg yang ditampilkan dalam acara FOTEC v2.0. Tak hanya itu saja jalur peminatannya, ada juga Network and Computer Technology, Biomedical Engineering, Renewable Energy. Teknik Elektro bukan hanya tentang kabel, komponen, dan rumus matematika atau fisika, tapi tentang menciptakan solusi nyata melalui teknologi. Dan semua itu bisa dimulai dari langkah kecil seperti mengikuti FOTEC. Yuk ikutan acara selanjutnya di acara keseruan FOTEC di tahun depan!